Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak menyebutkan bahwa pengalaman
anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak
ini akan mampu
menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Untuk itu orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak
untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak.
Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di
masa mendatang. Namun seringkali Kita sebagai orang tua tidak sadar, menyikapi prilaku anak yang
pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder,
penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter
tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu
akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya.
Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaking gara-gara ia minder
atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil
resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa
diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan.
Banyak yang mengatakan keberhasilan
seseorang ditentukan oleh kejenius otak. Semakin kita jenius maka semakin
sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin
sukseslah kita. Benarkah demikian?
Saya sendiri juga kurang setuju
dengan anggapan tersebut. Faktanya banyak orang sukses justru tidak mendapatkan
prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau
menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian, Karena sebenarnya
kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun
kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan
emosional kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan bahkan spiritual seseorg terhadap sang pencipta.
Bahwasanya kecakapan membangun
hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan
karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Karakter tidak sepenuhnya
bawaan sejak lahir. Karakter seseorang dapat dibentuk dan ini benar adanya. Kapan
hal ini dapat dilakukan? Pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter
tersebut. Karena di usia dini adalah masa masa dimana perkembangan karakter
fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental
berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan
peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan
didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.
Lalu, bagaimana cara
membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai
hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship),
yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan
dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman
yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan
tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif
akan berdampak pada prilakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan
memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah
satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk
dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka
lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara
langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Sebagaimana
kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul
dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan
baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan pula adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui
pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan
sosial. Itulah mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu
penting. Karena usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu
sebaik-baiknya.
sumber:
http://www.pendidikankarakter.com/mewujudkan-pendidikan-karakter-yang-berkualitas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar