Jumat, 14 Desember 2012

Sumber Belajar dan Alat Permainan Anak Usia Dini


AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara
yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.
 Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru (Sudono, 2000:7).
Hamalik (1994:195), menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan siswa lainnya, untuk memudahkan belajar.
Mudhofir (1992:13) menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan guru maupun siswa dalam mempelajari materi pelajaran, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tersebut.
Macam-macam Sumber Belajar AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni sumber belajar yang sengaja direncanakan dan sumber belajar yang dimanfaatkan. Penjelasan kedua hal tersebut sebagai berikut:
1. Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Satgas AECT, 1986:9). Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa sumber belajar merupakan salah satu komponen sistem instruksional yang dapat berupa: pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Sumber belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ø  Pesan, adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data.
Ø  Orang, mengandung pengertian manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan funsgi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.
Ø  Bahan, merupakan sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri.
Ø  Alat, adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan.
Ø  Teknik, berhubungan dengan prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
Ø  Lingkungan, merupakan situasi sekitar di mana pesan diterima (Mudhoffir, 1992:1-2).

Secara umum, sumber belajar dapat berupa:
1. Barang Cetak, seperti kurikulum, buku pelajaran, Koran, majalah, dan lain-lain.
2. Tempat, seperti: sekolah, perpustakaan, museum, dan lain-lain
3. Nara sumber/orang, seperti: guru, tokoh masyarakat, instruktur, dan lain-lain.
Jenis-jenis sumber belajar tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam proses belajar-mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian hasil belajar peserta didik pada dasarnya merupakan interaksi antara komponen sistem instruksional dengan peserta peserta didik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru manakala mengelola sumber belajar dan alat permainan, yakni:
1. Perencanaan
    Hal-hal yang terkait dengan perencanaan meliputi:
1.    jumlah dan usia anak,
2.    menerapkan sistem pengajaran untuk pembiasaan perilaku,
3.     keuangan, dan
4.     persiapan ruangan.
2. Pengadaan
    Ruang lingkup pengadaan meliputi:
      (1) pemahaman tentang alat-alat permainan,
      (2) alat permainan yang ada di dalam ruangan, dan
      (3) alat permainan di luar ruangan.
           Alat permainan yang selalu ada di ruang sekolah adalah:
           Balok besar polos atau berwarna, Balok kecil polos atau berwarna, Balok yang terbuat dari kardus, Balok bersusun yang terdiri dari balok yang ukurannya besar sampai dengan kecil,  Balok cuissenaire yaitu balok sepuluh tingkat dari 1-10cm, Balok kubus yang berukuran 2 cm2, Keping-keping kayu dengan bentuk geometri, Keping-keping kayu dengan beragam bentuk, ukuran, dan warna , Mozaik kubus yaitu balok kubus berisi 4cm dengan desain di atas bidangnya, Mozaik bebas yaitu keping bentuk geometri untuk mencipta desain, Mozaik terbatas di atas papan berukuran, Mozaik dari karton tebal, Papan pasak 25, yaitu papan yang berlubang 25 dengan 25 buah pasak, Papan pasak 25 dari rendah ke tinggi, yaitu papan yang berlubang 25 dengan 25 buah pasak dari rendah ke tinggi, Papan geometri yaitu papan yang berisi empat bentuk, seperti bujur sangkar, lingkaran, Papan matematika bentuk kerucut, limas, kubus, silinder 3 dimensi, papan hitung 1-5, dan papan hitung 1-10, Papan warna yaitu papan dengan sembilan warna, Menara gelang lingkaran, segitiga, bujursangkar, segi enam berwarna hijau merah biru kuning, Tangga kubus dan silinder yaitu papan dengan 5 tongkat dan butir manik-manik besar berbentuk silinder dan kubus, Meronce, berbagai bentuk butir manik-manik ukuran besar, Puzel dengan jumlah potongan satu sampai dua puluh lima, Berbagai bentuk papan yang berlubang untuk menjahit Tidak kalah penting alat permainan yang berbentuk media cetak yaitu: Gambar benda-benda yang berhubungan dengan tema kegiatan yang mungkin akan dimunculkan.
Permainan papan (game boards)yang akan di gunakan untuk mendalami berbagai konsep
-          Berbagai bentuk huruf dan bilangan
-          Gambar-gambar untuk mendukung bertemunya suara awal dan akhir
-          Berbagai model bentuk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
-          Papan permainan yang berisi gambar yang sama, sejenis, atau berpadanan (lotto gambar)
-        Gambar-gambar tentang tema yang dapat menarik minat anak, misalnya gambar rumah, sekolah, rumah sakit, lapangan terbang, stasiun, terminal bis, pemandangan gunung, pantai atau hutan
-         Gambar berbagai profesi yang ada di masyarakat:
-          Peralatan utama dipergunakan oleh berbagai profesi di masyarakat, seperti stetoskop
untuk dokter gigi, topi polisi, mobil pemadam kebakaran, kamera, jaring bagi nelayan ikan, gergaji untuk tukang kayu, palu, gunting, untuk tukang pangkas rambut, selendang penari, topeng bagi penari
-      Gambar berbagai alat musik seperti pianika, piano, suling, gitar, alat perkusi, kastanet seperti tambur, gendang, simbal, gamelan, marakas, organ
-          Berbagai alat musik berekspresi dan melakukan berbagai keterampilan seperti kuas, cat air, lilin, plastilin, dan tanah liat
-    Alat bermain seperti kantung biji, bola, tali, ban mobil, bola kecil, berbagai boneka tangan, boneka orang, boneka binatang
-          Perabot rumah tangga berukuran kecil seperti lemari, kompor, lemari dapur atau lemari hias.

Alat permainan yang berada di luar ruangan meliputi:
-          Papan jungkit dalam berbagai ukuran
-          Ayunan dengantiang yang tinggi maupun ayunan kursi
-          Bak pasir dengan berbagai ukuran
-          Bak air yang bervariasi
-          Papan peluncuran
-          Bola dunia untuk panjatanak
-          Tali untuk melompat
-          Terowongan yang terbuat dari gorong-gorong
-          Titian yang beragam tinggi dan lebar
-          Bola keranjang dengan bola yang terbuat dari kain
-          Ban mobil bekas untuk digulingkan
-          Kolam renang dangkal sebagai pengenalan berenang (bila memungkinkan)
3. Penyimpanan dan Pengawetan
Selain penyimpanan yang teratur terhadap alat-alat permainan, juga perlu diperhatikan mengenai tingkat kelembaban ruang udara pada sumber belajar, perpustakaan, atau ruang kelas. Tempat yang lembab dapat menumbuhkan jamur yang akibatnya dapat merusak alat permainan. Untuk menyimpan alat-alat permainan dan buku-buku yang jarang digunakan, kita dapat menggunakan rak atau lemari yang tertutup. Sebaliknya bila alat permainan sering digunakan, dapat disimpan dalam kotak tertutup dan beroda sehingga memudahkan anak untuk membawa atau mendorong ke tempat yang lebih luas untuk bermain.

4.    Penggunaan dan Keteraturan Penggunaan
     adalah konsep keselamatan dan keteraturan kerja. Tempat atau lahan ketika anak menggunakan alat permainan sebaiknya dikondisikan sebagai tempat yang memberikan kesempatan pada anak untuk dapat berkonsentrasi dengan baik dan menjadikan anak-anak tersebut menikmati masa belajarnya.
5. Evaluasi
Evaluasi penggunaan dan pengelolaan alat bermain terdiri atas dua tahap yakni pendataan penggunaan dan pendataan cara mengurus alat permainan. Dalam proses pembelajaran sehari-hari dapat kita pantau tingkat kemahiran dan kreativitas anak dalam memainkan alat pembelajarannya. 
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Anggani Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grasindo.
Depdikbud. 1995. Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kakak, Landasan, Program dan pengembangan Kegiatan Belajar. Jakarta: Depdikbud.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar